dollar

Selasa, 12 April 2011

ANGGOTA DPR TERGODA SYETAN

Ada-ada saja masalah yang merundung negeri ini,bukan hanya dari rakyat,pejabat pun malah baru-baru ini ada yang terkena masalah gara-gara pada waktu rapat buka film porno. Entah dari foldernya sendiri ataupun dari emile orang,tetapi yang jelas intinya kan anggota DPR tersebut membuka film gitu-gituan.

Anggota FPKS DPR Arifinto yang memutuskan mundur dari DPR dianggap gentlemen oleh PKS yang memiliki jargon partai bersih. Tapi tindakan berbeda terjadi pada kader lainnya. Apa kabar Misbakhun?

Hari-hari ini petinggi PKS berebut memuji Arifinto yang mundur karena ulahnya menonton video porno di rapat paripurna DPR. Petinggi PKS tak henti menyebut Arifinto sebagai sejarah baru di DPR, bertanggungjawab dan mundur dari keanggotaan DPR karena perbuatannya sendiri.

"Menyambung pengunduran diri Pak Arifinto atas inisiatif sendiri, kasus Arifinto sebagai contoh kasus komitmen anggota DPR. Banyak kasus-kasus moral lain yang masih dibiarkan," ujar Ketua DPP PKS, Mahfudz Siddik, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2011).

Namun PKS melupakan kadernya yang sudah divonis pengadilan karena terbelit kasus Century.. Kalau demi citra PKS kemudian meminta Arifinto mundur, hal serupa tidak dilakukan pada Misbakhun. Bahkan, Dewan Syariah PKS tidak sampai menyidangkan Misbakhun.

Mukhammad Misbakhun adalah anggota FPKS yang sudah beberapa bulan mendekam di penjara karena kasus LC Bank Century. Namun hingga kini Misbakhun masih merupakan anggota DPR yang sah.

Petinggi PKS pun mencoba menjawab secara diplomatis. "Karena yang bersangkutan sampai hari ini belum ada kepastian hukum yang tetap," tutur Mahfudz.

Misbakhun yang kini mendekam di penjara pun masih tetap mendapat suplai gaji anggota DPR. Menjadi pertanyaan atas sikap etika moral yang diusung PKS. Mengapa mengagung-agungkan pengunduran diri Arifinto sebagai pahlawan, tetapi di sisi lain bersikap toleran pada Misbakhun.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger