dollar

Selasa, 14 Agustus 2012

Dibelit Ular Ketika Sedang Bercinta


Pengalaman saya berhadapan dengan sepasang tunang yang mengadu mengalami masalah besar beberapa tahun lalu, "beritahu Ustadz Abdullah Mahmud, penceramah bebas yang dikenal ramai. Tambahnya, ia memang tidak heran dengan pengungkapan tersebut karena sepanjang menjadi pembicara, konselor dan merawat orang, dia didatangi oleh golongan remaja yang mengadu mengalami masalah akibat terlanjur terutama si wanita yang mengandung setelah berzina di merata tempat tak kira hutan, hotel, rumah kosong, dalam semak, mobil dan sebagainya.

"Adakalanya saya meneteskan air mata saat mengingat pergaulan bebas anak muda kita yang makin menjadi-jadi. Mereka ini langsung sudah tidak takut bala Tuhan.Mereka sudah tidak dapat membedakan antara halal dan haram," tegas beliau dengan nada kesal.

Berbalik kepada pasangan tunang yang datang menemui beliau di kantornya di Batu Caves, Selangor saat itu, Ustaz Abdullah menjelaskan pasangan itu yang berumur jarak pertengahan 20-an itu datang untuk meminta pertolongannya. "Apa yang bisa saya bantu pak?" Tanya Ustaz Abdullah kepada mereka. Si pria tampak malu-malu untuk menceritakan masalahnya sedangkan si perempuan mencubit paha lelaki itu mungkin meminta agar segera menceritakan masalah mereka.

Ustaz Abdullah yakin masalah yang dihadapi oleh pasangan itu agak berat karena berdasarkan pengalaman, biasanya hanya mereka yang mengalami masalah besar saja akan pergi menemui konselor atau ustaz untuk mencari jalan agar kekusutan yang dialami mereka terlerai. "Ustadz ... macam ini, saya dan tunang saya ada masalah sikit. Ketika tidur, saya selalu nampak ular dalam rumah. Begitu juga dengan tunang saya. Seringkali ketika tidur, tunang saya menjerit-jerit. Dia kata ular besar datang membelitnya." Saya sendiri sudah takut akan masuk di dalam semak karena sering terbayang ada ular, "bilang pria itu singkat.


Mendengar masalah itu, Ustaz Abdullah termenung sejenak. Dia merenung memikirkan "penyakit" aneh yang dihadapi oleh pasangan itu. "Awak pernah pukul ular ke?" Ustaz Abdullah mengajukan pertanyaan acak. Namun pria itu menggeleng kepala sambil memberitahu dia tidak pernah memukul ular. Pria itu juga mengatakan dia dan tunangannya jadi fobia kepada ular dan akibat itu badan mereka menjadi lemah tidak berdaya akibat sering terkejut. Mereka juga menyatakan telah pergi menemui beberapa orang dukun meminta air penawar agar kelibat ulat tidak tergambar lagi dalam bayangan matanya tetapi semuanya tidak menjadi.

"Biasanya kalau jadi macam ni, pasti ada sebabnya. Kalau tidak ada sebab tertentu, setahu saya hal seperti ini tidak akan terjadi tambahan lagi berdasarkan pengamatan saya, awak berdua bukan terkena sihir," kata Ustaz Abdullah yang menyadari pasangan tunang itu mencoba menyembunyikan cerita yang sebenarnya kepadanya. Namun lelaki itu tetap bersikeras menyatakan mereka tidak pernah melakukan sesuatu kesalahan seperti memukul ular dan sebagainya. "Tak perlu harus malu. Saya ingin tahu ini pun, bukannya saya bermaksud ingin campur hal encik tapi dengan mengetahui penyebabnya, mudahlah sikit saya berusaha kalau-kalau ada kompatibel, Allah akan makbulkan permohonan kita, "pujuk Ustaz Abdullah lagi. Setelah mendengar kata-kata itu, wajah mereka tiba-tiba berubah.


Si perempuan pula tiba-tiba meneteskan air mata sementara yang lelaki tunduk ke bawah memandang lantai. Dia terlihat malu untuk bertentangan mata dengan Ustaz Abdullah. "Macam ini Ustaz, sebenarnya saya kena belit ular sawa setahun yang lalu, sejak itu saya mengalami masalah ini, sering diganggu dengan bayangan ular. Tunang saya juga kena belit ular," akui pria itu agak mengejutkan Ustaz Abdullah. Ustaz Abdullah yang tidak begitu faham dengan penjelasan itu terus bertanya kepada mereka bagaimana cerita yang sebenarnya. Barangkali setelah yakin dengan keikhlasan Ustaz Abdullah untuk membantu, akhirnya pasangan itu menceritakan segala-galanya. Cerita pria itu, kejadian itu terjadi sebelum mereka bertunangan.


Pada suatu hari, mereka yang mengaku bekerja di sebuah perusahaan yang sama di Jakarta, Jakarta mengatur janji untuk pergi ke sebuah tempat piknik di Jakarta. Mereka yang kebetulan bekerja syif malam telah mengambil keputusan untuk pergi pada hari biasa karena pada hari tersebut orang tidak banyak maka mudahlah mereka bermadu asmara dan bercengkerama. Menurut pria itu lagi, sebelum itupun, mereka pernah pergi ke situ pada akhir pekan. Bagi mereka, pada akhir pekan tidak sesuai karena, pengunjung terlalu ramai, maka menyulitkan mereka untuk bercumbu rayu.

Itupun mereka memilih tempat terlindung tetapi tidak terlepas dari gangguan pemuda-pemuda yang suka mengendap. "Hanya dua bulan perkenalan, kami sudah terlanjur. Ketika saya dibelit ular periode hari, saya berkenalan dengan tunang saya ini sudah enam bulan. Banyak kali sudah kami melakukan perbuatan terkutuk itu," nyata lelaki itu sambil menangis. Setelah sampai di daerah piknik yang memiliki sebatang anak sungai itu, dia menyembunyikan sepeda motor di dalam semak. Sedangkan tempat mereka bersama terlindung di balik pohon kayu di gigi air sungai. Pada siang itu memang sunyi.

Seorang manusia pun tidak terlihat. Bukan main seronoklah mereka berdua karena dapat bermadu kasih tanpa gangguan, meskipun terbit rasa khawatir kalau ada yang mengintip di balik semak atau diserbu otoritas tapi perasan rindu dendam yang membara mengatasi segala-galanya.


Di situ, pada mulanya mereka mengobrol sambil berpegangan tangan. Kemudian merembet ke bagian lain pula. Selanjutnya nafsu mulai menguasai diri masing-masing. Berbekalkan kertas koran, ia dijadikan alas untuk mereka berbaring. Pakaian si perempuan dilepaskan satu demi satu, setelah itu yang pria pula menanggalkan pakaian. Mereka bercumbu rayu dan terus berzina tanpa menyadari di dalam rumpun semak di ujung kaki mereka berlengkar seekor ular sawa sebesar paha orang dewasa sedang mengeram.

"Kami tak sadar ada ular. Tengah-tengah buat benda tu, kaki saya tertendang ular itu menyebabkan dengan cepat ia terus menyerang dan membelit kami berdua. Ini terjadi dengan cepat sekali, tidak sempat kami hendak melarikan diri," cerita pria itu dengan perasaan kesal . Akibat belitan ular sawa itu, mereka berdua merasakan ajal mereka akan tiba pada bila-bila masa karena setiap kali mereka meronta, semakin kuat ular itu menjerut tubuh mereka. "Saya menjerit sekuat hati meminta tolong.


Perasaan malu sudah tidak ada lagi dalam diri saya pada waktu itu. Yang penting, nyawa kami harus diselamatkan dan pada waktu yang sama, saya semakin sesak nafas karena belitan ular itu yang sungguh kuat dan mulutnya terngaga luas seperti tidak sabar ingin menelan saya, "beritahunya tak segan-segan lagi. Kondisi kekasihnya semakin lemah. Mukanya pucat pasi seperti sudah kehilangan darah. Pria itu tidak mampu berbuat apa-apa. kodratnya tidak terdaya menandingi ular besar itu. Dalam keadaan cemas, tiba-tiba muncul seorang pemuda dari balik semak sambil memegang sebatang kayu untuk memukul kepala ular itu yang ingin membaham kepala pria tersebut.


Pemuda itu ragu untuk memukul kepala ular sawa itu mungkin khawatir kalau terkena kepala pria itu. "Saya menjerit dan merayu agar ditolong dengan nada yang terputus-putus karena sesak nafas. Kemudian pemuda itu dengan laju menghayun kayu sebesar betis itu beberapa kali mengenai kepala ular tersebut.

"Akhirnya, ular itu terkulai dan belitannya terurai. Saya tidak mampu bergerak lagi sedangkan kekasih saya pingsan. Pemuda itu memakaikan kembali baju kami. Kemudian dia pergi meminta bantuan orang untuk mengirim kami ke rumah sakit. Dia hanya seorang diri. Saya tidak pasti siapa pemuda itu dan dari mana dia datang. Saya syak mungkin pada mulanya dia sedang mengintai saya buat "proyek," cerita pria itu lagi. Akibat belitan ular tersebut, pasangan itu mengalami cedera agak parah yaitu si pria patah satu tulang rusuknya sedangkan kekasihnya patah dua tulang rusuk .

Empat bulan setelah kejadian itu, mereka melangsungkan pertunangan dan berencana untuk menikah dalam waktu dekat setelah didesak oleh keluarga yang mengetahui kejadian itu. Bagi mereka, masalah sering dihantui oleh bayangan ular lebih perit dari menderita karena akibat patah tulang rusuk. Akibat "badi" itu, tidur malam mereka terganggu setiap malam dan walau kemana sekalipun berada, mereka terbayang dekat mereka ada banyak ular.


Mendengar penjelasan pria itu, fahamlah Ustaz Abdullah apa sebenarnya yang terjadi. Namun sebelum merawat pasangan itu, beliau telah menasehatkan mereka agar bertobat karena telah melakukan perbuatan zina. Ustaz Abdullah juga memberitahu mereka, mungkin peristiwa dibelit ular itu adalah balasan Tuhan di dunia pada perbuatan mereka itu. "Awak berdua patut bersyukur.

Saya rasa Allah sayangkan awak berdua. Dia untuk azab kecil kepada awak berdua mungkin agar awak insaf dan segera bertobat. Kalau nak ikutkan, banyak orang berzina tetapi Allah tidak mau menunjukkan balanya di dunia ini, maka karena tidak pernah dijatuhkan bala itu, mereka ini terus melakukan zina, "nasihat beliau membuat pasangan itu menangis tersedu-sedu sambil berjanji akan bertobat dan menikah secepatnya. Ustaz Abdullah memberi sebotol air penawar.

Air itu digunakan untuk mandi dan minum. Di samping itu, Ustaz Abdullah sarankan pasangan itu agar sering mahal Tuhan semoga penyakit fobia mereka hilang. Mereka pulang dengan wajah riang dan tidak lama kemudian pria itu menghubungi Ustaz Abdullah mengatakan mereka berdua telah sembuh sepenuhnya dan mengundang beliau hadir ke pernikahan mereka.


Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi BAHWA: "SESUNGGUHNYA NERAKA JAHANAM MEMILIKI TUJUH BUAH PINTU. YANG PALING MENAKUTKAN, PALING PANAS DAN PALING BUSUK BAUNYA ADALAH PINTU terdaftar KEPADA PARA PENZINA yang melakukan perbuatan tersebut setelah mengetahui HUKUMNYA."


P / S: pelakuan maksiat ketika muda remaja selalu menghantui sampai ke tuamu wahai remaja. Dosa-dosa itu menggelapkan hati daripda menerima nur dari Allah SWT. Kesenangan berpoya-poya hanyalah palsu belaka, sedikitpun tidak membantu di alam akhirat malah ia membawa beban yang cukup berat, takut tergelecek jatuh kita ke neraka, ambillah iktibar dari kisah.Semoga rahmat, taufik dan hidayah Allah bersama kita semua dan semoga dijauhkan dari murka Allah dan azab yang dijanjikannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger